Label

Selasa, 26 November 2013

ALAT PERAGA “DOMINO LOGARITMA”



ALAT PERAGA “DOMINO LOGARITMA”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III KELAS 3A
1.    NIKE ANRIANI              (1201402007)
2.    TANTRI FEBRINA M     (1201402024)
3.    NURSAPNA                   (1201402032)
4.    MUH. TAUFIK               (1201402022)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Domino Logaritma ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Elementer semester  tiga Tahun Akademik 2013.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dalam mempelajari dan mengetahui Domino Logaritma. Penulis  menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyemprnaan makalah ini.
Wassalam
                                                                  
                                                                   Palopo, 17 Oktober 2013

                                                                             Penulis











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................  i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2  Rumusa Masalah............................................................................................... 2
1.3  Manfaat Penulisan............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................ 3
2.1  Defenisi Alat Peraga......................................................................................... 3
2.2  Fungsi Alat Peraga........................................................................................... 4
2.3  Defenisi Logaritma........................................................................................... 4
2.4  Penggunaan Domino Logaritma....................................................................... 6
BAB III PENUTUP  ................................................................................................... 8
3.1  Kesimpulan....................................................................................................... 8
3.2  Saran ................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.
Bagi siswa sekolah menengah meskipun sudah melalui tahap ”operasi konkret”, dan ”operasi formal”, namun dalam pembelajaran matematika masih diperlukan penggunaan alat peraga secara intensif. Hal itu disebabkan karena penguasaan konsep matematika yang telah diperoleh di sekolah sebelumnya masih samar-samar atau lemah sekali.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembelajaran matematika menjadi sangat ”strategis dan rawan”. Strategis dalam arti bahwa pembelajaran matematika di SMK merupakan pemantapan konsep, untuk kelanjutan studi matematika di tingkat selanjutnya. Rawan dalam arti, jika para guru matematika kurang peduli dengan kelemahan penguasaan konsep atau teorema yang ada pada kebanyakan siswanya, maka kesalahan konsep itu akan berlanjut yang dipastikan akan menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran matematikanya.
Oleh karena itu dalam rangka upaya agar pada akhir studinya para siwa dapat menguasai konsep-konsep dan teorema matematika, maka penggunaan alat peraga dan alat hitung matematika pada pembelajaran topik-topik tertentu sangat perlu diperhatikan.




1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan pada bagians ebelumnya, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yakni sebagai berikut :
1.1.1        Apakah defenisi dari alat peraga?
1.1.2        Apa fungsi dari alat peraga?
1.1.3        Apa yang dimaksud dengan logaritma?
1.1.4        Bagaimana cara penggunaan logaritma?
1.3    Manfaat penulisan
1.      Sebagai sarana penemuan konsep,
2.      Sebagai model yang digunakan untuk memfokuskan perhatian pada gagasan yang sedang didiskusikan,
3.      membantusiswadalammemahamipengertianjumlahkuadrattigavariabeldenganmenggunakanluasanbangun.


















BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Defenisi Alat Peraga
Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana.
Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Elly Estiningsih, 1994). Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa seperti buah-buahan, pensil, buku, dan sebagainya. Dengan benda-benda tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota dari kumpulan suatu benda sampai menemukan bilangan yang sesuai pada akhir membilang. Contoh lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan sebagainya.
Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokan sebagai alat peraga sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya tinggi.
Sarana merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat keras dan lunak. Contoh sarana yang berupa perangkat keras: papan tulis, penggaris, jangka, kartu permainan, dan sebagainya. Sedangkan contoh sarana yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja (LK), lembar tugas (LT), aturan permainan dan lain sebagainya.
Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. Contoh kartu bilangan berukuran (10 x 10 ) cm 2 . Kartu bilangan tersebut dapat berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan, namun pada saat digunakan dalam perlombaan untuk menutup atau memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka kartu tersebut berfungsi sebagai sarana belajar. Oleh karena itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika diperlukan teknik yang tepat, yaitu dengan mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.

2.2 Fungsi Alat Peraga
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat peraga.
Secara umum fungsi alat peraga adalah:
1.    sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika,
2.    sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep,
3.    sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep       matematika dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.

2.3 Defenisi Logaritma
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.
Rumus dasar logaritma:
bc= a ditulis sebagai blog a = c (b disebut basis)
Beberapa orang menuliskan blog a = c sebagai logba = c
1.      Di Indonesia, kebanyakan buku pelajaran Matematika menggunakan notasi blog a daripada logba. Buku-buku Matematika berbahasa Inggris menggunakan notasi logba
2.      Beberapa orang menulis ln a sebagai ganti elog a, log a sebagai ganti 10log a dan ld a sebagai ganti 2log a.
3.      Pada kebanyakan kalkulator, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis 10 dan LN menunjuk kepada logaritma berbasis e.
4.      Terkadang Log x (huruf besar L) menunjuk kepada 10log x dan log x (huruf kecil L) menunjuk kepada elog x.
Logaritma

ac = b → ª log b = c


a = basis


b = bilangan yang dilogaritma


c = hasil logaritma


Sifat-sifat Logaritma


ª log a = 1


ª log 1 = 0


ª log aⁿ = n


ª log bⁿ = n • ª log b


ª log b • c = ª log b + ª log c


ª log b/c = ª log b – ª log c


ªˆⁿ log b m = m/n • ª log b


ª log b = 1 ÷ b log a


ª log b • b log c • c log d = ª log d


ª log b = c log b ÷ c log a






Kegunaan Logaritma
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi ekponensial.


Penghitungan yang lebih mudah
Logaritma memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke pangkat-pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma::














Sifat-sifat di atas membuat penghitungan dengan eksponen menjadi lebih mudah, dan penggunaan logaritma sangat penting, terutama sebelum tersedianya kalkulator sebagai hasil perkembangan teknologi modern.
Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.

2.4 Cara Penggunaan Logaritma
Permainan ini dimainkan oleh 4 orang, guru merupakan pemandu permainan. Tugas guru disini adalah untuk mengecek apakah jawaban yang diberika oleh pemain benar atau salah. Permainan ini tidak terikat dengan waktu. Permainan ini akan berhenti jika tidak ada lagi kartu yang bisa diturunkan.
Alat dan Bahan:
1.      Satu set kartu domino yang dilengkapi dengan soal-soal matematika,
2.      Kertas Manila,
3.      Papan tripleks,
4.      Papan Mading,
5.      Tabel Petunjuk Logaritma.
Tujuan Permainan:
1. Melatih kejelian siswa,
2. Melatih kecerdasan siswa,
3. Memperdalam ilmu matematika siswa.

Cara Bermain:7
Sediakan 1 set kartu domino, para siswa duduk melingkar kemudian Kartu diacak oleh guru, setelah itu kartu dibagikan sama banyak kepada 4 orang pemain. Setelah itu yang mendapat giliran pertama menurunkan kartu yang berisikan soal, dan pemain yang selanjutnya harus menurunkan kartu yang berisikan jawaban dari kartu yang diturunkan sebelumnya. Misalnya, pemain pertama menurunkan kartu yang berisikan soal alog a , maka pemain kedua harus menurunkan kartu yang berisikan jawaban dari alog a yaitu 1 atau menurunkan yang sama dengan alog a . seandainya tidak ada kartu yang akan diturunkan maka bisa pas. Dan begitu selanjutnya.


BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.  Rumus dasar logaritma: = a ditulis sebagai = c (b disebut basis) .Cara untuk mencari nilai logaritma antara lain dengan menggunakan:
1.      Tabel
2.      Kalkulator yang sudah dilengkapi fitur log
Untuk memengakan permain domino kita tidak bisa hanya bertahan tetapi kita perlu menyerang. Dan untuk menang juga tidak bisa menyerang saja, tatapi perlu juga bertahan. Sehingga kita harus dapat memilih kapan kita harus ganti strategi. Tidak menutup kemungkinan untuk ganti startegi dari salah satu bertahan ke strategi bertahan lainnya, juga sebaliknya untuk memenangkan permainan. Sehingga dengan kata lain :
1.      Diperlukan keseimbangan atara offensive-defensive bermain.
2.      Tidak ada satupun strategi yang memastikan untuk selalu menang
3.      Faktor keberuntungan sangant berpengaruh pada permainan ini dalam balok yang didapatkan pada awal – awal dan permerataan domino.

3.2   Saran
1.      Dengan adanya alat peraga siswa dapat mengembangkan cara logika atau ketangkasan mereka dalam menerapkan atau menghasilkan matematika sebagai sarana penemuan konsep dan membantu siswa dalam memahami pengertian jumlah kuadrat tiga variabel dengan menggunakan luasan bangun.
2.      Penulis harap kepada siswa siswi untuk tidak lagi menanggap bahwa pelajaran matemetika adalah pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Id.wikipedia.org/wiki/logaritma,31-oktober-2013,pukul 15.58 Wita.
2.      Makrus-workshop.blogspot.com/2011/01/permainam-kartu-domino-dengan-model.html,30-oktober-2013,pukul 11.40 wita.
3.      Id.scribd.com/doc/124278735/makalah.logaritma,31-oktober-2013,pukul 16.30 Wita.



Tidak ada komentar: