ALAT PERAGA “DOMINO LOGARITMA”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III KELAS 3A
1. NIKE ANRIANI (1201402007)
2. TANTRI FEBRINA M (1201402024)
3. NURSAPNA (1201402032)
4. MUH. TAUFIK (1201402022)
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
COKROAMINOTO PALOPO
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji
dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Domino Logaritma ini tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Elementer semester tiga Tahun Akademik 2013.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dalam mempelajari dan mengetahui Domino Logaritma. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi penyemprnaan makalah ini.
Wassalam
Palopo,
17 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusa Masalah............................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................ 3
2.1 Defenisi Alat Peraga......................................................................................... 3
2.2 Fungsi Alat Peraga........................................................................................... 4
2.3 Defenisi Logaritma........................................................................................... 4
2.4 Penggunaan Domino Logaritma....................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 8
3.2 Saran
................................................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Objek
matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati
dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami
oleh kebanyakan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam mempelajari
suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan pengalaman melalui
benda-benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat digunakan
sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.
Bagi siswa sekolah menengah
meskipun sudah melalui tahap ”operasi konkret”, dan ”operasi formal”, namun
dalam pembelajaran matematika masih diperlukan penggunaan alat peraga secara
intensif. Hal itu disebabkan karena penguasaan konsep matematika yang telah
diperoleh di sekolah sebelumnya masih samar-samar atau lemah sekali.
Berdasarkan hal tersebut di atas,
maka pembelajaran matematika menjadi sangat ”strategis dan rawan”. Strategis
dalam arti bahwa pembelajaran matematika di SMK merupakan pemantapan konsep,
untuk kelanjutan studi matematika di tingkat selanjutnya. Rawan dalam arti, jika
para guru matematika kurang peduli dengan kelemahan penguasaan konsep atau
teorema yang ada pada kebanyakan siswanya, maka kesalahan konsep itu akan
berlanjut yang dipastikan akan menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran
matematikanya.
Oleh karena itu dalam rangka
upaya agar pada akhir studinya para siwa dapat menguasai konsep-konsep dan
teorema matematika, maka penggunaan alat peraga dan alat hitung matematika pada
pembelajaran topik-topik tertentu sangat perlu diperhatikan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan pada bagians
ebelumnya, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yakni sebagai berikut :
1.1.1
Apakah
defenisi dari alat peraga?
1.1.2
Apa
fungsi dari alat peraga?
1.1.3
Apa
yang dimaksud dengan logaritma?
1.1.4
Bagaimana
cara penggunaan logaritma?
1.3
Manfaat penulisan
1. Sebagai sarana penemuan konsep,
2. Sebagai model yang digunakan untuk
memfokuskan perhatian pada gagasan yang sedang didiskusikan,
3. membantusiswadalammemahamipengertianjumlahkuadrattigavariabeldenganmenggunakanluasanbangun.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Defenisi Alat Peraga
Alat peraga merupakan bagian dari
media, oleh karena itu istilah media perlu dipahami lebih dahulu sebelum
dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut. Media pengajaran
diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya proses belajar,
dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat keras. Berdasarkan fungsinya
media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana.
Alat peraga merupakan media
pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang
dipelajari (Elly Estiningsih, 1994). Alat peraga matematika adalah seperangkat
benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang
digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau
prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga,
hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda
konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih
mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar
siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret
di sekitar siswa seperti buah-buahan, pensil, buku, dan sebagainya. Dengan
benda-benda tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota dari kumpulan
suatu benda sampai menemukan bilangan yang sesuai pada akhir membilang. Contoh
lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan sebagainya.
Dari segi pengadaannya alat
peraga dapat dikelompokan sebagai alat peraga sederhana dan alat peraga buatan
pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya memanfaatkan lingkungan
sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada
umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian
ukuran serta memerlukan biaya tinggi.
Sarana merupakan media pengajaran
yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti halnya
alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat keras dan lunak. Contoh sarana
yang berupa perangkat keras: papan tulis, penggaris, jangka, kartu permainan, dan
sebagainya. Sedangkan contoh sarana yang berupa perangkat lunak antara lain:
lembar kerja (LK), lembar tugas (LT), aturan permainan dan lain sebagainya.
Kadang-kadang suatu media dapat
berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi sebagai alat peraga dan pada saat
yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. Contoh kartu bilangan berukuran (10 x
10 ) cm 2 .
Kartu bilangan tersebut dapat berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan
untuk mengenalkan lambang bilangan, namun pada saat digunakan dalam perlombaan
untuk menutup atau memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka
kartu tersebut berfungsi sebagai sarana belajar. Oleh karena itu penggunaan
alat peraga dalam pembelajaran matematika diperlukan teknik yang tepat, yaitu
dengan mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.
2.2
Fungsi Alat Peraga
Suatu hal yang perlu mendapat
perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika
secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat
peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih
dan menggunakan alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat peraga.
Secara umum fungsi alat peraga
adalah:
1.
sebagai
media dalam menanamkan konsep-konsep matematika,
2.
sebagai
media dalam memantapkan pemahaman konsep,
3.
sebagai
media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika dengan dunia di sekitar kita
serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.
2.3
Defenisi Logaritma
Logaritma adalah operasi matematika yang
merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.
Rumus dasar logaritma:
bc= a ditulis sebagai blog
a = c (b disebut basis)
Beberapa orang menuliskan blog a = c
sebagai logba = c
1. Di
Indonesia, kebanyakan buku pelajaran Matematika menggunakan notasi blog
a daripada logba. Buku-buku Matematika berbahasa Inggris menggunakan
notasi logba
2. Beberapa
orang menulis ln a sebagai ganti elog a, log a
sebagai ganti 10log a dan ld a sebagai ganti 2log
a.
3. Pada
kebanyakan kalkulator, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis 10 dan LN
menunjuk kepada logaritma berbasis e.
4. Terkadang
Log x (huruf besar L) menunjuk kepada 10log x dan log x (huruf kecil
L) menunjuk kepada elog x.
Logaritma
|
||
ac = b → ª log b = c
|
||
a = basis
|
||
b =
bilangan yang dilogaritma
|
||
c = hasil
logaritma
|
||
Sifat-sifat Logaritma
|
||
ª log a =
1
|
||
ª log 1 =
0
|
||
ª log aⁿ =
n
|
||
ª log bⁿ =
n • ª log b
|
||
ª log b •
c = ª log b + ª log c
|
||
ª log b/c
= ª log b – ª log c
|
||
ªˆⁿ log b m
= m/n • ª log b
|
||
ª log b =
1 ÷ b log a
|
||
ª log b • b
log c • c log d = ª log d
|
||
ª log b = c
log b ÷ c log a
|
||
Kegunaan
Logaritma
Logaritma
sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui.
Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai
solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b
dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan
fungsi ekponensial.
Penghitungan
yang lebih mudah
Logaritma
memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke pangkat-pangkat
(eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan
menjadi lebih mudah menggunakan logaritma::
Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah
melihat logaritma masing-masing angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat
antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari
sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya
mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.
2.4
Cara Penggunaan Logaritma
Permainan ini dimainkan oleh 4
orang, guru merupakan pemandu permainan. Tugas guru disini adalah untuk
mengecek apakah jawaban yang diberika oleh pemain benar atau salah. Permainan
ini tidak terikat dengan waktu. Permainan ini akan berhenti jika tidak ada lagi
kartu yang bisa diturunkan.
Alat dan Bahan:
Alat dan Bahan:
1.
Satu set kartu domino yang dilengkapi dengan soal-soal
matematika,
2.
Kertas Manila,
3.
Papan tripleks,
4.
Papan Mading,
5.
Tabel Petunjuk Logaritma.
Tujuan
Permainan:
1. Melatih
kejelian siswa,
2. Melatih
kecerdasan siswa,
3. Memperdalam
ilmu matematika siswa.
Cara
Bermain:7
Sediakan 1
set kartu domino, para siswa duduk melingkar kemudian Kartu diacak oleh guru,
setelah itu kartu dibagikan sama banyak kepada 4 orang pemain. Setelah itu yang
mendapat giliran pertama menurunkan kartu yang berisikan soal, dan pemain yang
selanjutnya harus menurunkan kartu yang berisikan jawaban dari kartu yang
diturunkan sebelumnya. Misalnya, pemain pertama menurunkan kartu yang berisikan
soal alog a , maka pemain kedua harus menurunkan kartu yang berisikan jawaban
dari alog a yaitu 1 atau menurunkan yang sama dengan alog a . seandainya tidak
ada kartu yang akan diturunkan maka bisa pas. Dan begitu selanjutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan
dari eksponen atau pemangkatan. Rumus dasar logaritma:
= a ditulis
sebagai
= c (b
disebut basis) .Cara untuk mencari nilai logaritma antara lain dengan
menggunakan:
1. Tabel
2. Kalkulator yang sudah dilengkapi
fitur log
Untuk memengakan permain domino
kita tidak bisa hanya bertahan tetapi kita perlu menyerang. Dan untuk menang
juga tidak bisa menyerang saja, tatapi perlu juga bertahan. Sehingga kita harus
dapat memilih kapan kita harus ganti strategi. Tidak menutup kemungkinan untuk
ganti startegi dari salah satu bertahan ke strategi bertahan lainnya, juga
sebaliknya untuk memenangkan permainan. Sehingga dengan kata lain :
1.
Diperlukan
keseimbangan atara offensive-defensive bermain.
2.
Tidak
ada satupun strategi yang memastikan untuk selalu menang
3.
Faktor
keberuntungan sangant berpengaruh pada permainan ini dalam balok yang
didapatkan pada awal – awal dan permerataan domino.
3.2 Saran
1.
Dengan
adanya alat peraga siswa dapat mengembangkan cara logika atau ketangkasan
mereka dalam menerapkan atau menghasilkan matematika sebagai
sarana penemuan konsep dan membantu
siswa dalam memahami pengertian jumlah kuadrat tiga variabel dengan menggunakan
luasan bangun.
2. Penulis
harap kepada siswa siswi untuk tidak lagi menanggap bahwa pelajaran matemetika
adalah pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Id.wikipedia.org/wiki/logaritma,31-oktober-2013,pukul
15.58 Wita.
2.
Makrus-workshop.blogspot.com/2011/01/permainam-kartu-domino-dengan-model.html,30-oktober-2013,pukul
11.40 wita.
3.
Id.scribd.com/doc/124278735/makalah.logaritma,31-oktober-2013,pukul
16.30 Wita.